Kram menstruasi (dismenore) adalah salah satu masalah
yang paling umum pada wanita usia subur. Diperkirakan sekitar 30-50% wanita
mengalami nyeri selama periode menstruasi mereka. Dari jumlah tersebut, 15%
mengalami kram menstruasi yang parah sehingga harus membatasi kegiatan normal
sehari-hari. Setiap gerakan atau kegiatan bisa memperparah rasa nyeri.
Kram menstruasi tidak sama dengan
ketidaknyamanan yang dialami menjelang menstruasi (premenstrual syndrome/PMS),
meskipun gejala kedua gangguan kadang-kadang saling bersambung sebagai proses
yang berkelanjutan. PMS ditandai dengan kombinasi emosi, gangguan fisik,
psikologis, dan suasana hati, yang terjadi setelah ovulasi. PMS biasanya
berakhir dengan timbulnya aliran menstruasi. Kram menstruasi biasanya terjadi
sesaat sebelum atau pada hari-hari pertama periode menstruasi, yang memuncak
dalam 24 jam setelah onset dan mereda setelah 1-2 hari.
Dismenore primer vs sekunder
Kebanyakan wanita mengalami kram menstruasi pada
menstruasi awal (menarkhe), saat seorang gadis muda mulai mengalami siklus
menstruasi. Kram ini disebut dismenore primer (tidak dapat dikaitkan dengan
masalah ginekologi). Dismenore primer biasanya berkurang saat gadis beranjak
dewasa dan bahkan mungkin menghilang setelah kehamilan pertama. Kram menstruasi
jenis lainnya, yang jauh lebih jarang, adalah dismenore sekunder yang
disebabkan oleh penyakit seperti radang panggul atau tumor.
Ada dua jenis
dismenore primer:
§ Kram spasmodik.Kram spasmodik ditandai
dengan rasa nyeri tajam, seperti nyeri yang disebabkan penyempitan dan
pengetatan otot rahim. Rasa nyeri kadang-kadang menjalar sampai di paha bagian
dalam dan otot perut bawah, disertai sensasi panas dan dingin, rasa mau
pingsan, mual, muntah, sembelit atau diare.Kram spasmodik disebabkan oleh
penurunan metabolisme rahim dan otot panggul akibat berkurangnya sirkulasi
darah dan oksigenasi. Peningkatan karbon dioksida dan limbah asam laktat dari
metabolisme mengintensifkan rasa sakit dan ketidaknyamanan.
§ Kram kongestif. Kram disebabkan oleh tubuh
yang menahan cairan dan garam. Kram kongestif menghasilkan rasa sakit
tumpul di punggung bawah dan daerah panggul, sering disertai dengan kembung,
badan terasa berat, nyeri payudara (mastalgia), sakit kepala, dan lekas marah.
Tidak seperti kram spasmodik, gejala tidak membaik dengan usia dan dalam
beberapa kasus, bahkan memburuk. Beberapa gejala kram kongestif yang paling
parah dirasakan oleh wanita di usia tiga puluhan dan empat puluhan.
Tips untuk meringankan kram
Beberapa langkah alami berikut dapat meringankan kram
menstruasi:
1. 1.
Meningkatkan olahraga. Aktivitas fisik akan
meningkatkan sirkulasi darah dan oksigen ke seluruh tubuh, termasuk panggul.
2. Cobalah untuk berganti jenis tampon. Pada beberapa wanita,
tampon tertentu meningkatkan kram.
3. Pertimbangkan untuk
melepas AKDR (spiral). Penggunaan alat kontrasepsi dalam rahim (AKDR) dapat
memperburuk kram spasmodik secara signifikan.
4. Hindari daging merah,
gula halus, susu, dan makanan berlemak.
5. Perbanyak makan
sayuran segar, biji-bijian dan buah-buahan (terutama jika Anda mengalami
sembelit atau gangguan pencernaan).
6. Hindari kafein. Kafein menyempitkan
pembuluh darah dan meningkatkan ketegangan.
7. Pertimbangkan terapi
pijat. Pijat dapat merelaksasi otot dan melancarkan sirkulasi
darah.
8.
Minum jahe (terutama jika Anda mengalami kelelahan).
9. Tambahkan cabe/sambal
pada makanan. Cabe adalah vasodilator dan meningkatkan sirkulasi.
10.
Lakukan teknik manajemen stres dan bersantai untuk melepaskan
ketegangan.